Tanggal 16 Mei 2024
Waktu Standar Indonesia
BMKG Provinsi Banten
Cepat, Akurat, dan Mudah Dipahami

Kaleidoskop Gempabumi BBMKG Wilayah II tahun 2023

BMKG Provinsi Banten > >

Indonesia memiliki keragaman sumber daya alam yang melimpah dan bentangan alam yang eksotik. Hal ini tidak lepas dari posisi Indonesia yang cukup strategis, hingga keberadaan gunung api yang aktif. Meskipun demikian, fakta tersebut bersamaan dengan potensi bencana yang mengintai Indonesia. Salah satunya adalah gempabumi dan tsunami. Indonesia merupakan daerah rawan gempabumi karena dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu:   Lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.

Lempeng Indo-Australia bergerak relatif ke arah utara dan menyusup kedalam lempeng Eurasia, sementara lempeng Pasifik bergerak relatip ke arah barat. Jalur pertemuan lempeng berada di laut sehingga apabila terjadi gempabumi besar dengan kedalaman dangkal akan berpotensi menimbulkan tsunami. Hal ini menjadikan Indonesia juga rawan tsunami.

Gempabumi merupakan peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba. Hal ini ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Akumulasi energi penyebab terjadinya gempabumi dihasilkan dari pergerakan lempeng-lempeng tektonik. Energi yang dihasilkan dipancarkan kesegala arah berupa gelombang gempabumi sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi.

Sepanjang Tahun 2023 terjadi sebanyak 2611 kejadian Gempabumi di wilayah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Lampung, dan Bengkulu. Gempabumi yang terjadi pada magnitude 1 hingga 5 SR dengan kedalaman kategori dangkal hingga menengah. Gempabumi yang terjadi sepanjang tahun 2023 bersumber pada aktifitas subduksi lempeng dan sesar lokal. Untuk wilayah koordinasi BBMKG Wilayah II, gempa paling banyak terjadi pada bulan Desember 2023 dengan total 366 kejadian gempabumi.

Berdasarkan hasil monitoring yang menjadi kewenangan BBMKG Wilayah II, wilayah Pusat Gempa Regional (PGR) II telah terjadi gempabumi yang cukup signifikan di wilayah Kabupaten Bogor-Sukabumi dan Sumedang. Gempapumi kekuatan signifikan yang dirasakan oleh masyarakat memiliki kekuatan 1,7 hingga 4,6 SR yang tercatat sebanyak 85 Kejadian di Kabupaten Bogor-Sukabumi dari tanggal 6-18 Desember 2023 dan gempabumi di daerah Sumedang tanggal 31 Desember 2023.

Kejadian gempabumi yang terjadi di Kabupaten Bogor-Sukabumi termasuk dikategorikan sebagai gempabumi yang merusak.  Hal ini dikarenakan masuk kategori swarm, yakni gemapbumi yang berulang-ulang. Sekalipun dengan magnitude yang tidak besar, dikarenakan berlangsung berkali-kali, hal ini berpotensi timbulnya korban jiwa maupun materi. Gempabumi tersebut menyebabkan kerusakan pada pemukiman masyarakat dan infrastuktur. Bangunan yang rusak ini disebabkan oleh kualitas bangunan dan lokasi bangunan yang berada di daerah kemiringan.

Bagikan Infografis ini melalui :

Rincian Infografis