Halo Sobat BMKG,
Kalian penasaran gak sih kenapa wilayah Banten menjadi salah satu wilayah yang sering terjadi gempabumi? Darimana sih sumber gempabumi Banten?
Kejadian gempabumi di wilayah Banten bersumber dari subduksi lempeng, patahan/sesar, dan aktivitas vulkanik. Wilayah Banten dilalui oleh Zona Subduksi Jawa yang membentang sepanjang Pulau Jawa. Zona Subduksi Jawa sendiri terbagi menjadi beberapa segmen, diantaranya Segmen Jawa Barat, Segmen Jawa Tengah, dan Segmen Jawa Timur.
Sumber gempa Banten akibat mekanisme sesar dipicu oleh aktivitas enam sesar aktif, yaitu Sesar Cimandiri, Sesar Semangko, Sesar Ujung Kulon, Sesar Malasari, Sesar Bayah Timur, dan Sesar Citarik. Berikut penjelasan singkat mengenai sesar aktif yang berada di wilayah Banten:
- Sesar Cimandiri, merupakan sesar aktif dengan Panjang 100 km yang membentang dari Pelabuhan Ratu sampai Padalarang. Sesar ini memiliki tiga segmen, yaitu Segmen Cimandiri, Segmen Cibeber-Nyalindung, dan Rajamandala. Historis gempa besar yang terjadi di zona sesar ini antara lain gempa M 5.4 pada tahun 1969, gempa M 5.5 pada tahun 1985, serta gempa M 5.6 pada tahun 2022.
- Sesar Semangko, merupakan sesar yang membentang dari utara Sumatera sampai dengan Selatan Sumatera. Sesar ini terdiri dari banyak segmen, yaitu mencapai 20 segmen. Sesar Semangko ini sering memicu gempa besah, contohnya pada kejadian gempa di Alahan Panjang pada tahun 1943 dengan kekuatan M 7.7.
- Sesar Ujung Kulon, merupakan sesar terusan dari Sesar Semangko. Sesar ini terletak di pesisir Selatan wilayah Perairan Banten. Sesar ini tergolong sesar yang cukup aktif, yang mana dibuktikan dengan frekuensi kejadian gempa yang cukup sering.
- Sesar Malasari, merupakan sesar yang berada di daerah Malasari atau sekitar wilayah Gunung Salak. Sesar ini sendiri masih belum banyak diteliti oleh para ahli.
- Sesar Bayah Timur, merupakan sesar yang ada di darat dan laut di sekitar Pantai Timur Bayah, yang letaknya tidak jauh dari perbatasan Jawa Barat (Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Sesar ini memiliki arah pergerakan Barat Daya – Timur Laut.
- Sesar Citarik, merupakan sesar dengan arah Utara – Timur Laut dan Selatan – Barat Daya. Jalur sesar ini membentuk kelurusan dari Pantai Selatan Sukabumi dekat Pelabuhan Ratu hingga Pantai Utara di Bekasi.
Bagaimana dengan historis gempabumi di masa lalu? Historis kejadian gempabumi merusak dan tsunami di wilayah Banten terangkum menjadi delapan kejadian. Gempa merusak yang terjadi di Pandeglang-Banten dengan kekuatan M 6.0 pada tahun 1997 dan 1998, gempa M 6.5 pada tahun 2000, gempa M 6.9 pada tahun 2019 dan gempa M 6.6 pada tahun 2022. Selanjutnya. gempa merusak yang terjadi di Lebak-Banten dengan kekuatan M 4.9 pada tahun 2011 dan gempa M 6.4 pada tahun 2018. Kejadian gempa ini mengakibatkan kerusakan ringan hingga berat pada bangunan dan korban jiwa luka-luka. Kejadian Tsunami Gunung Anak Krakatau yang terjadi pada tahun 2018 menyebabkan 431 orang meninggal, 7200 orang luka-luka, 15 orang hilang, 46646 orang mengungsi, dan kerusakan bangunan.