Tanggal 8 September 2024
Waktu Standar Indonesia
BMKG Provinsi Banten
Cepat, Akurat, dan Mudah Dipahami

Tingkatkan Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Keuangan: BBMKG Wilayah II Melaksanakan Rekonsiliasi Laporan Keuangan Semester I TA 2024

BMKG Provinsi Banten > Berita > Tingkatkan Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Keuangan: BBMKG Wilayah II Melaksanakan Rekonsiliasi Laporan Keuangan Semester I TA 2024

Daftar Isi

Semarang (15/07) – Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah II menyelenggarakan Rekonsiliasi Laporan Keuangan Semester I tahun 2024 yang dilaksanakan sejak tanggal 15-18 Juli 2024 dengan tema “Melalui Rekonsiliasi Laporan Keuangan Semester I Tahun Anggaran 2024 Kita Tingkatkan Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Keuangan BMKG untuk mewujudkan organisasi BMKG yang Modern dan Agile”.

Sambutan yang disampaikan oleh plt. Kepala BMKG, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D. mengatakan bahwa BMKG berupaya menuju Visi BMKG Menjadi Lembaga MKG yang Berkelas Dunia (World Class Organization) yang diperkuat dengan spirit socio-entrepreneur guna mewujudkan lndonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan berkepribadian berlandaskan Gotong-Royong. Awareness mengenai cuaca dan iklim yang terus menerus digaungkan BMKG kepada masyarakat luas tentunya sangat penting, mengingat salah satu poin dalam penentuan kebijakan nasional saat ini adalag climate change.

“Mewujudkan Laporan Keuangan yang berkualitas merupakan tanggung jawab bersama dengan sadar dan tekad agar laporan keuangan BMKG memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh BPK diantaranya kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi pemerintahan, memenuhi karakteristik laporan keuangan (relevan, dapat dipahami, dapat dibandingkan dan andal), disusun sesuai dengan sistem akuntansi yang dilengkap dengan sistem pengendali internal yang memadai, dan Kepatuhan terhadap peraturan perundang–undangan” ungkap Dwikorita.

Selain pelaksanaan rekonsiliasi laporan keuangan dan BMN, pada kesempatan ini terlaksana kegiatan tambahan yang dilakukan secara Pararel berupa kegiatan penyampaian Arahan Kebijakan dan Sosialisasi BMKG Pusat Oleh Tim dari Sekretariat Utama, Kedeputian Teknis, Inspektorat, Pusdiklat, Puslitbang serta dari Kementerian Keuangan. Rekonsiliasi juga turut dihadiri oleh Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan (APK) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) Kementerian Keuangan, yang juga menyampaikan arahan terkait Current Issues Perkembangan Kebijakan Akuntansi Pemerintahan Pusat.

Diskusi arahan Direktur APK DJPB Kementrian Keuangan, Fahma Sari Fatma SE., A.k, M.SE memaparkan bahwa untuk mempertahankan Opini WTP bisa dilakukan dengan beberapa strategi, diantaranya menjaga dan menguatkan komitmen para pimpinan KL agar pencapaian Opini WTP merupakan hal mendasar yang harus dicapai. mengoptimalkan peran APIP dari perencanaan sampai pelaporan, termasuk mengawal pengendalian internal yang efektif, menindaklanjuti dan menyelesaikan temuan BPK RI dengan cepat dan tepat, menghindari dan menutup celah adanya fraud/kerugian negara yang berakibat pada lemahnya kepatuhan dan pengendalian internal, meningkatkan sumber daya internal agar tercipa peraturan/kebijakan yang update, proses bisnis yang jelas dan mekanisme check and balances, dan meningkatkan kapasitas SDM agar selalu update terhadap sistem akuntansi maupun perkembangan teknologi. Secara historis, opini audit BMKG adalah WTP selama 9 tahun berturut-turut.

Jumlah seluruh peserta yang terdaftar sebanyak 202 (dua ratus dua) orang peserta, yang terdiri dari Kepala Satker Mandiri di lingkungan Kantor Pusat, Kepala UPT di lingkungan BBMKG Wilayah II, Tim Review, Instruktur, Petugas SAIBA, Petugas SIMAK BMN, Narasumber, tenaga medis, dan panitia dari BBMKG Wilayah II.

Pada kesempatan tersebut, BBMKG Wilayah II juga memberikan dan menyerahkan penghargaan kepada Unit Pelayanan Teknis (UPT) terbaik dalam kategori penyusunan laporan keuangan dan BMN terbaik di lingkungan BBMKG Wilayah II, secara berturut-turut dari UPT terbaik pertama hingga ketiga, yaitu Stasiun Klimatologi DIY, Stasiun Meteorologi Depati Amir, dan Stasiun Meteorologi Supadio.

Bagikan Berita ini melalui :